Kamis, 07 November 2013

Penalaran Deduktif

 PENALARAN DEDUKTIF


Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar, orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui. Proses inilah yang disebut menalar.

Dalam penalaran, proposisi yang dijadikan dasar penyimpulan disebut dengan premis (antesedens) dan hasil kesimpulannya disebut denganconsequence (konklusi).

Metode berpikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus.

Contoh: Masyarakat Indonesia konsumtif (umum) dikarenakan adanya perubahan arti sebuah kesuksesan (khusus) dan kegiatan imitasi (khusus) dari media-media hiburan yang menampilkan gaya hidup konsumtif sebagai prestasi sosial dan penanda status sosial.

Penalaran deduktif adalah suatu penalaran yang berpangkal pada suatu peristiwa umum, yang kebenarannya telah diketahui atau diyakini, dan berakhir pada suatu kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat lebih khusus. Metode ini diawali dari pebentukan teori, hipotesis, definisi operasional, instrumen dan operasionalisasi.

Jenis penalaran deduktif  yaitu:

Ø  Silogisme Kategorial = Silogisme yang terjadi dari tiga proposisi.

Ø  Silogisme Hipotesis = Silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis.

Ø  Silogisme Akternatif = Silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif.

Ø  Entimen = Silogisme ini jarang ditemukan dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam tulisan maupun lisan. Yang dikemukakan hanya premis minor dan simpulan.

·         CONTOH PARAGRAF DEDUKTIF


Chairil Anwar terkenal sebagai penyair. Ia disebut penyair yang membawa pembaharuan dalam puisi. Ada yang mengatakan dia sebagai seorang individualis. Ada yang menilai bahwa ia seorang yang kurang bermoral dan plagiat karena ada sebagian kecil dalam gubahannya merupakan jiplakan dari puisi asing. Dalam sajak-sajaknya yang dikumpulkan dalam "Deru Campur Debu" memperlihatkan adanya perbedaan bentuk, corak, gaya, dan isi. Tanggapan orang terhadap Chairil berbeda-beda. Namun, bagaimanapun ia tetap seorang penyair besar yang membawa kesegaran baru dalam bidang puisi pada 1945.

Penarikan kesimpulan deduktif dibagi menjadi dua, yaitu penarikan langsung dan tidak langsung.

1.      Penarikan simpulan secara langsung

Simpulan secara langsung adalah penarikan simpulan yang ditarik dari satu premis. Premis yaitu prosisi tempat menarik simpulan.

Simpulan secara langsung:

1.      Semua S adalah P. (premis)

Sebagian P adalah S. (simpulan)

Contoh: Semua manusia mempunyai rambut. (premis)

               Sebagian yang mempunyai rambut adalah manusia. (simpulan)

2.      Semua S adalah P. (premis)

Tidak satu pun S adalah tak-P. (simpulan)

Contoh: Semua pistol adalah senjata berbahaya. (premis)

               Tidak satu pun pistol adalah senjata tidak berbahaya. (simpulan)

3.      Tidak satu pun S adalah P. (premis)

Semua S adalah tak-P. (simpulan)

Contoh: Tidak seekor pun gajah adalah jerapah. (premis)

               Semua gajah adalah bukan jerapah. (simpulan)

4.      Semua S adalah P. (premis)

Tidak satu-pun S adalah tak P. (simpulan)

Tidak satu-pun tak P adalah S. (simpulan)

Contoh: Semua kucing adalah berbulu. (premis)

               Tidak satu pun kucing adalah takberbulu. (simpulan)

               Tidak satupun yang takberbulu adalah kucing. (simpulan)

2.      Penarikan simpulan secara tidak langsung

Untuk penarikan simpulan secara tidak langsung diperlukan dua premis sebagai data. Dari dua premis tersebut akan menghasilkan sebuah simpulan. Premis yang pertama adalah premis yang bersifat umum dan premis yang kedua adalah premis yang bersifat khusus.

Jenis penalaran deduksi dengan penarikan simpulan tidak langsung, yaitu:

1.      Silogisme

Silogisme adalah suatu proses penarikan kesimpulan secara deduktif. Silogisme disusun dari dua proposi (pernyataan) dan sebuah konklusi (kesimpulan).

Contohnya:

-          Semua manusia akan mati

Ani adalah manusia

Jadi, Ani akan mati. (simpulan)

-          Semua manusia bijaksana

Semua dosen adalah manusia

Jadi, semua dosen bijaksana. (simpulan)

2.       Entimen

Entimen adalah penalaran deduksi secara tidak langsung. Dan dapat dikatakan silogisme premisnya dihilangkan atau tidak diucapkan karena sudah sama-sama diketahui.

Contohnya :

-          Proses fotosintesis memerlukan sinar matahari

Pada malam hari tidak ada sinar matahari

Pada malam hari tidak mungkin ada proses fotosintesis.

-          Semua ilmuwan adalah orang cerdas

Anto adalah seorang ilmuwan.

Jadi, Anto adalah orang cerdas.

Jadi, dengan demikian silogisme dapat dijadikan entimen. Sebaliknya, entimen   juga dapat dijadikan silogisme.

SUMBER :

http://carapedia.com/paragraf_deduktif_induktif_info700.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran

Senin, 07 Oktober 2013

Definisi dari kata Definisi

Definisi adalah suatu pernyataan mengenai ciri-ciri penting suatu hal, dan biasanya lebih kompleks dari arti, makna, atau pengertian suatu hal. Ada berbagai jenis definisi, salah satunya yang umum adalah definisi perkataan dalam kamus (lexical definition).

Pengertian lain dari definisi adalah:

Definisi adalah suatu pernyataan yang memberikan arti pada sebuah kata atau frase.

Definisi adalah sebuah penjelasan tentang arti sebuah kata. Penjelasan harus membuat jelas definisi yang dimaksudkan dan definisi berhubungan dengan kata bukan benda.

 Definisi adalah perumusan yang singkat, padat, jelas dan tepat yang menerangkan ‘apa sebenarrnya suatu hal itu’ sehingga dapat dengan jelas dimengerti dan dibedakan dari semua hal lain.

tujuan definisi adalah menambah perbendaharaan bahasa bagi orang yang tidak tahu tersebut.
Tujuan berikutnya dari definisi adalah untuk menghapus kedwiartian kata, khususnya kata-kata kunci, agar tukar pikiran tidak menjurus pada kesalahan berpikir dak tidak sekadar bersifat verbal. Di lain kesempatan, kita mungkin sedikit tahu arti kata, tetapi tidak pasti batas-batas penerapannya. Nah, di sinilah definisi perlu dibuat.
Definisi berasal dari kata latin: definire, yang berarti: menandai batas-batas pada sesuatu, menentukan batas, memberi ketentuan atau batasan arti. Jika tidak demikian, orang akan gampang berbicara secara liar ‘ke utara-ke selatan’ dan di luar masalah.

Definisi terdiri dari 3 yaitu:

1.definisi nominalis

2.definisi realis

3.definisi praktis

1. Definisi nominalis ialah menjelaskan sebuah kata dengan kata lain yang lebih umum dimengerti. Jadi, sekadar menjelaskan kata sebagai tanda, bukan menjelaskan hal yang ditandai. Definisi nominalis terutama dipakai pada permulaan sesuatu pembicaraan atau diskusi. Definisi nominalis ada 6 macam, yaitu definisi sinonim, definisi simbolik, definisi etimologik, definisi semantik, definisi stipulatif, dan definisi denotatif.
Dalam membuat definisi nominalis ada 3 syarat yang perlu diperhatikan, yaitu: jika sesuatu kata hanya mempunyai sesuatu arti tertentu harus selalu diikuti menurut arti dan pengertiannya yang sangat biasa, jangan menggunakan kata untuk mendefinisikan jika tidak tahu artinya secara tepat jika arti sesuatu istilah menjadi objek pembicaraan maka harus tetap diakui oleh kedua pihak yang berdebat.


2. Definisi realis dapat diartikan sebagai suatu gaya hidup yang pernah berkembang di Eropa pada bagian akhir tahun 1800an, di mana segala sesuatu diungkapkan apa adanya, tanpa perlu disisipkan pesan tersembunyi seperti dalam lukisan-lukisan abad pertengahan, dibuat jadi lebih indah, lebih heroik, atau agung seperti halnya dalam lukisan romantisme atau mannerisme. Pada akhirnya realisme akan berujung kepada gambaran kehidupan sehari-hari seniman dan cenderung mengeluarkan tema kepahitan hidup (tidak semua dalam bentuk jelek, tentu saja). Realisme bisa muncul dalam sastra, seni lukis, seni patung, dan banyak seni lainnya.

Berapa aliran yang sering tertukar dengan realisme, dalam hal kemiripan, adalah romantisme, naturalisme, dan impresionisme. Romantisme memberi banyak sentuhan keagungan (paling tidak keindahan berlebihan), naturalisme memfokuskan kepada benda-benda alam, sementara impresionisme mempertahankan kesan sesaat. Singkatnya, kita tidak bisa mengadili gaya suatu lukisan dari kemiripannya dengan benda asli. Yang dinilai dalam menentukan gaya suatu lukisan adalah semangatnya, bukan teknik menirunya.

Apakah realis harus menggunakan teknik “hebat” agar imaji yang dihasilkan terlihat seperti asli? Tidak juga. Kita bisa melihat salah satu cabang realisme, yaitu realisme sosialis seperti Diego Rivera atau Jose Clemente Orozco di Mexico yang malah menampilkan banyak stilasi.

Jadi, bukan sekadar menjelaskan istilah, tetapi menjelaskan isi yang dikandung oleh suatu istilah. Definisi realis ada 2 macam sebagai berikut.
2.1. Definisi Esensial. Definisi esensial, yakni penjelasan dengan cara menguraikan bagian-bagian dasar yang menyusun sesuatu hal, yang dapat dibedakan antrra definisi analitik dan definisi konotatif. Definisi analitik, yakni penjelasan dengan cara menunjukkan bagian-bagian sesuatu benda yang mewujudkan esensinya. Definisi konotatif, yakni penjelasan dengan cara menunjukkan isi dari suatu term yang terdiri atas genus dan diferensia.

2.2 Definisi Deskriptif. Definisi deskriptif, yakni penjelasan dengan cara menunjukkan sifat-sifat yang dimiliki oleh hal yang didefinisikan yang dibedakan atas dua hal, definisi aksidental dan definisi kausal. Definisi aksidental, yakni penjelasan dengan cara menunjukkan jenis dari halnya dengan sifat-sifat khusus yang menyertai hal tersebut, Definisi kausal, yakni penjelasan dengan cara menyatakan bagaimana sesuatu hal terjadi atau terwujud. Hal ini berarti juga memaparkan asal mula atau perkembangan dari hal-hal yang ditunjuk oleh suatu term.

3. Definisi praktis ialah penjelasan tentang sesuatu hal ditinjau dari segi kegunaan atau tujuan, yang dibedakan atas 3 macam, definisi operasional, definisi fungsional, dan definisi persuasif. Definisi operasional, yakni penjelasan suatu term dengan cara menegaskan langkah-langkah pengujian khusus yang harus dilaksanakan atau dengan metode pengukuran serta menunjukkan bagaimana hasil yang dapat diamati. Definisi fungsional, yakni penjelasan sesuatu hal dengan cara menunjukkan kegunaan atau tujuannya. Definisi persuasif, yakni penjelasan dengan cara merumuskan suatu pernyataan yang dapat mempengaruhi orang lain. Definisi persuasif pada hakikatnya merupakan alat untuk membujuk atau teknik untuk menganjurkan dilakukannya perbuatan tertentu.

Dalam merumuskan definisi ada beberapa syarat yang perlu diperhatikan supaya definisi yang dirumuskan itu baik dan betul-betul mengungkapkan pengertian yang didefinisikan secara jelas dan mudah dimengerti. Syarat-syarat definisi secara umum dan sederhana ada lima syarat, definisi harus menyatakan ciri-ciri hakiki dari apa yang didefinisikan, definisi harus merupakan suatu kesetaraan arti hal yang didefinisikan dengan yang untuk mendefinisikan, definisi harus menghindarkan pernyataan yang memuat istilah yang didefinisikan, definisi sedapat mungkin harus dinyatakan dalam bentuk rumusan yang positif, definisi harus dinyatakan secara singkat dan jelas terlepas dari rumusan yang kabur atau bahasa kiasan.

Sumber : http://ubud28.blogspot.com/2012/09/definisi.html

Minggu, 29 September 2013

pengolahan citra dan grafik komputer



Artikel kali ini akan menjelaskan tentang pengolahan citra dan grafik komputer. untuk penjelasannya mari kita simak, yang pertama yaitu

Pengolahan citra adalah kegiatan untuk melakukan transformasi suatu citra/gambar menjadi citra lain dengan menggunakan teknik tertentu. Pengolahan citra memperbaiki kualitas citra agar mudah diinterpretasi oleh manusia/mesin (komputer).

Sedangkan yang kedua yaitu grafik komputer adalah bagian dari ilmu komputer yang berkaitan dengan pembuatan dan manipulasi gambar (visual) secara digital menggunakan komputer.

kedua hal ini tentu memiliki beberapa perbedaan yang bisa dilihat, antara lain :
1. pada pengolahan citra  berorientasikan pixel, sedangkan pada grafik komputer berorientasikan vektor

2. pengolahan citra untuk mengolah data citra untuk mendapatkan interpretasi 2D/3D sedangkan pada grafik komputer menggunakan model 2D/3D hasil realistik

3. pada pengolahan citra menitik beratkan pada manipulasi citra sesuai dengan keperluan user, sedangkan grafik komputer lebih cenderung pada mempelajari konsep dan implementasi metode untuk pembangkitan citra/animasi (2D/3D).

untuk Contoh Implementasi dari Grafik Komputer dan Pengolahan citra di kehidupan sehari - hari yaitu :

1. Bidang hiburan, hal ini sering sekali di tampilkan dalam film film yang menghasilkan efek animasi yang baik

2. Bidang pendidikan, untuk membantu proses belajar mengajar terkadang animasi 2D/3D dapat membantu dalam penyampaian materi agar mudah di pahami.

3. Bidang Seni, dalam seni tentu kita bisa melihat hasil karya yang sangat indah, dan abstrak. hal ini juga dapat di hasilkan oleh olah citra atau grafik komputer, seperti kartun.

4. Video Game, untuk yang satu ini tentu sudah sering kita lihat dan pakai. ketika kita memainkan sebuah game dengan kualitas grafik yang bagus tentu nya hal ini sangat dipengaruhi oleh olah citra dan grafik komputer yang menakjubkan sehingga terkadang hasil yang terlihat tampak realistik.

5. Visualisasi, untuk membantu suatu proyek atau rencana kerja tentu hal ini sangat membantu karena sebagai alat bantu untuk menyampaikan ide abstrak yang sulit di ungkapkan oleh kata-kata. 

6. pemetaan geografis, para ahli sering menggunakan metode ini untuk membuat peta geografis sehingga data yang akan diambil lebih cepat dan akurat tentu nya. 

Sabtu, 18 Mei 2013

sesungguhnya aku tahu


Kami tahu, kalian para wanita sungguh sebenarnya menghargai usaha yang kami lakukan. dan yang kalian harus tau, kami selalu bersungguh-sungguh untuk orang yang kami sayangi! hanya saja kami butuh kalian tersenyum ketika kami merasa lelah, hampir putus asa, dan sungguh kami akan kembali mngerjakan itu untuk kalian.

semua! hanya karena kalian...

dan ya! kami pun tahu. bahwa ketika kalian hanya diam dan meperlihatkan bahwa kalian bosan, kalian ingin kami tetap sabar. tapi kami tidak mau terlihat tidak bisa mengerti kalian dengan mengajukan pertanyaan "jadi maunya gimana?". kami akan diam sesaat, dan berpikir apa yang bisa membuat senyum kalian kembali lagi? karena senyum kalian yang menghidupkan hidup kami,

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

ShoutMix chat widget

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review