Sabtu, 12 November 2011

Penduduk , Masyarakat , Kebudayaan di Kota Cianjur

Penduduk
Seperti yang biasa kita dengar penduduk itu :

  1. Orang yang tinggal di daerah tersebut, atau 
  2. Orang yang secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut. Dengan kata lain orang yang mempunyai surat resmi untuk tinggal di situ. 
Berhubung saya asli dari cianjur saya ingin memperkenalkan kota tercinta saya kepada anda , cianjur adalah kota kecil yang berada di jawa barat , tepat nya 60KM dari kota Bandung, cianjur ini terkenal dengan slogannya yang bernama Gerbang Marhamah ( Gerakan Masyarakat Berakhlakul Karimah ),penduduk dan masyarakat di wilayah cianjur terkenal dengan bahasa sunda nya yang lembut dan sopan , tidak hanya itu masyarakat cianjur juga di kenal sebagai orang yang memiliki sikap ramah dan lembut terhadap orang lain , disini kalian bisa temukan segala jenis makanan ataupun kebudayaan yang tidak ada di daerah lain, seperti contoh :
tauco khas cianjur

Cianjur terkenal dengan Tauco nya yaitu bahannya dari kacang kedele dapat di jadikan makanan variatif seperti geco (toge+tauco) , sambal , pecel tauco , dan mudah di dapat di kota CIanjur dan sering di jadikan oleh-oleh bagi masyarakat luar kota cianjur yang singgah di cianjur . 
Beras Pandan wangi khas Cianjur
Yang kedua yaitu beras pandan wangi , merupakan salah satu varitas lokal yang terkenal karena mempunyai aroma khas pandan dan rasa yang enak/pulen. Varitas ini dikenal berasal dari daerah Cianjur dan telah menjadi trade mark Kabupaten Ciajur. Akan tetapi hanya ada 4 kecamatan di Kabupaten CIanjur yang menjadi sentra produksi yakni Cugenang, Cibeber, warung kondang dan Cianjur.
Dan masih banyak lagi ciri khas dari kota cianjur ini , Setelah masalah ciri khas cianjur mari kita lihat data penduduk di kota cianjur :

Jumlah penduduk Kota Cianjur pada tahun 2001 adalah sebesar 141.343 jiwa dengan luas wilayah 2344 Ha. dengan jumlah penduduk sebanyak itu maka Kota Cianjur dapat digolongkan kepada Kelas Kota Sedang, dimana berdasar kriteria BPS mengenai kelas kota, Kota Sedang adalah Kota dengan jumlah penduduk antara 100.000 sampai 500.000 jiwa. (sumber)

Kebudayaan
Bagi masyarakat Cianjur, kebahagian menyambut Ramadhan belum lengkap tanpa papajar. Papajar adalah tradisi bepergian ke suatu tempat, seperti tempat rekreasi, bersama sanak saudara atau kawan-kawan. Di tempat tersebut biasanya keluarga yang sedang papajar akan makan bersama atau mayor. Papajar biasa dilakukan setelah memasuki bulan Syaban atau beberapa hari menjelang munggah, hari pertama puasa.

Dalam beberapa sumber, tidak diketahui pasti kapan pertama kali masyarakat Cianjur melakukan papajar. Menurut cerita sepuh, papajar memang sudah dilakukan berpuluh-puluh tahun silam, walaupun ada juga yang menyatakan papajar baru muncul sekitar tahun 80-an.

Tradisi papajar bermula saat masyarakat belum mengenal teknologi mutakhir seperti saat ini. Saat itu, masyarakat Cianjur belum dapat mengetahui permulaaan hari pertama bulan Ramadhan. Masyarakat yang umumnya berasal dari lembur di sekitar Cianjur berbondong-bondong ke mesjid agung yang tepat berada di alun-alun Cianjur. Para tua muda, pria wanita, berkumpul di mesjid untuk mendapatkan kabar dari sang tamir mengenai waktu munggah. Sesampainya mereka di mesjid, mereka berdzikir, bershalawat, dan memanjatkan doa-doa.
Tak hanya menunggu, para pencari kepastian itu ternyata telah menyiapkan perbekalan berupa nasi dan lauk-pauk dari rumah masing-masing. Sembari menunggu keputusan tamir mesjid, mereka saling berbaur dan makan bersama atau mayor. Dalam mesjid itu pula, masyarakat Cianjur dari berbagai pelosok bersosialisasi dan meneguhkan diri sebagai pituin urang Cianjur. Kegiatan menunggu pajar di hari pertama Ramadhan diduga merupakan asal muasal istilah papajar.


sisi Positif : 

  1. Pertama, sebagai ajang sosialisasi atau silaturahim antarwarga. Masyarakat tak hanya bersilaturahim dengan keluarga saja namun dengan warga lainnya, bahkan warga yang datang jauh-jauh dari setiap pelosok pun dipertemukan dengan papajar. Maka dari itu, papajar dapat merekatkan persaudaraan masing-masing individu. 
  2. Kedua, sebagai wujud sunnah. Bahwa menyambut Ramadhan dengan perasaan bahagia adalah sunnah dapat terwujud dengan papajar. Dalam hal ini, papajar adalah ajang bersukacita menyambut ramadhan secara berjamaah. 
  3. Ketiga, sebagai identitas budaya. Papajar diyakini hanya milik masyarakat Cianjur, maka masyarakat yang melakukan papajar adalah masyarakat Cianjur yang secara tegas memelihara warisan budaya para orang terdahulu. Papajar merupakan ciri masyarakat Cianjur yang peka dengan lingkungan sosial dan berjiwa kekeluargaan tinggi. 


sisi Negatif : menurut saya hampir tidak ada sisi negatif nya dari kebudayaan kota Cianjur yang satu ini ..

itulah informasi sedikit mengenai penduduk , masyarakat dan kebudayaan di kota Cianjur, jangan lupa untuk berkunjung kesini karena Cianjur pas untuk merelaksasikan pikiran anda, di kota ini tentram , nyaman , dan segar.

0 komentar:

Posting Komentar

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More

ShoutMix chat widget

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | GreenGeeks Review